Tuesday, November 22, 2016

PERLAKUAN TETES (MOLASE) DAN KAPUR PADA BUDIDAYA SISTEM BIOFLOC

PERLAKUAN TETES (MOLASE) DAN KAPUR

Pemberian molase (tetes) bertujuan untuk mengurangi ammonia dalam air kolam melalui proses sintesis oleh bakteri heterotrof dalam kondisi aerob. Pemberian molase dalam air kolam akan memberikan dampak sebagai berikut :
- Perkembangan bakteri heterotrof cepat
- Membutuhkan oksigen
- Menghasilkan CO2.
- Bila kondisi kurang oksigen maka akan menghasilkan alcohol (etanol), asam karboksilat (asam organik), bahkan metana
Oleh karena itu perlakuan molase yang cukup tinggi dapat menyebabkan ikan stress dan keracunan bila tidak memahami efek pemberian molase.
Marilah kita hitung secara teoritis, berapa kebutuhan oksigen, CO2 yang dilepas dan kebutuhan kapur untuk mengikat CO2 hasil pelepasan dari perlakuan molase.
- Molase menurut beberapa referensi mengandung 24% C (karbon).
- Efisiensi penggunaan karbon oleh bakteri 0,4 – 0,6 artinya dari 100%C yang diberikan hanya 40 – 60% yang diambil dan sisanya 40 – 60% dilepas dalam bentuk CO2
 
- misal perlakuan molase 100 ml (berat jenis 1,3) maka molase yang diberikan = 100 x 1,3 = 130 mg.
 
- Bila C yang dilepas 40% maka berarti = 40% x 130 mg = 52 mg
- Oksigen yang diperlukan minimal untuk mengubah menjadi CO2 adalah = 52 x 2.67 = 138.84 mg
- CO2 yang dihasilkan = 52 x 3.67 = 190.84 mg
- Kebutuhan kapur CaCO3 = 190.84 x 2.27 = 433.20 mg
- Jadi setiap perlakuan molase 240 cc, perlu disusul kapur CaCO3 (kapur pertanian) = ½ ons.
 


Hitungan berdasarkan reaksi berikut :

C + O2 ---> CO2
12 32 44
1 = 32/12 = 44/12
 
=2.67 = 3.67

CO2 + CaCO3 + H2O ----> Ca(HCO3)2
44 100
1 = 100/44 = 2.27

Related Post:

0 comments:

Post a Comment